METROPOS.CO | Kepulauan Meranti – Ketua Umum Sumatera Center bersama Tim mendatangi Kilang Sagu milik Ahu dan Aho yang berada di daerah Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kepulauan Meranti.
Saat Tim mendatangi Kilang, diterima oleh penjaga kilang Ahu, dan melihat limbah kilang sagunya yang dibuang ke sungai.
Ketum Sumatera Center, Ferizal mengatakan saya melihat langsung bagaimana kilang-kilang sagu ini mengolah sagu nya dan mengecek limbahnya pada tanggal 26/2 lalu.
“Jadi, mereka mengalirkan limbahnya ini langsung ke sungai, yang tentunya membuat air sungai tercemar,” ucapnya.
Saat saya konfirmasi ke pemilik Aho, ia mengarahkan ke Tony, saat ketemu sama Tony tanggal 26/03/2023 lalu, pernyataannya mengatakan bahwa soal limbah ini tanggung jawab dari Koperasi karena kilang-kilang kami berada dibawah keanggotaan Koperasi Harmonis.
“Nah, pernyataan ini bertolak belakang dengan pernyataan Ketua Koperasi Harmonis, Bunadi yang mengatakan bahwa persoalan limbah tidak menjadi tanggungjawab koperasi sepenuhnya, tentu itu menjadi tanggungjawab pemilik dari kilang itu sendiri. Meskipun diakuinya pihaknya juga memikirkan bagaimana solusi menangani limbah ini, demikian dikatakan Bunadi, Selasa (7/3/2023).
Diketahui di sekitaran kilang Aho ada kilang milik Ahu, Tony, Nyonya. Hampir setiap kilang sagu aktif beroperasi dan hal yang sama ditemui juga limbah dibuang ke aliran sungai.
Kami dari Sumatera Center sebagai pengamat lingkungan akan membuat laporan atas dugaan pencemaran lingkungan hidup oleh kilang sagu tersebut kepada penegak hukum. (Buy)
