METROPOS.CO (Pekanbaru) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau Arief Setiawan mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemutusan kontrak pembangunan Payung Elektrik Masjid Raya An-Nur.
“Untuk proyek pembangunan payung elektrik Masjid Raya An-Nur terhitung tanggal 8 April sudah diputus kontrak,” ungkapnya, dikutip dari media RiauPos.co Kamis, 4 Mei 2023.
Hal ini senada dengan hasil peninjauan langsung yang dilakukan oleh Pewarta bersama salah seorang masyarakat dan aktivis Keterbukaan Informasi Padil Saputra, dimana tampak projek pembangunan payung elektrik sudah tidak dikerjakan per Kamis, 4 Mei 2023.
“Lihat bang, projeknya sedang berhenti pelaksanaannya kan.” Kata Padil Saputra kepada Pewarta, Kamis 4 Mei 2023.
Padil tidak mengetahui secara pasti kenapa projek tersebut harus sampai berhenti, setelah pengerjaannya diperpanjang dua kali.
“Kita tidak tahu pasti apa yang melatarbelakangi sampai pengerjaan projek ini diperpanjang sampai dua kali bang, terus berhenti,” tambah Padil.
Padil Saputra juga telah melakukan Permohonan Informasi kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Komunikasi (PPID) Utama Provinsi Riau guna mendapatkan informasi yang benar dan dokumen yang valid.
“Saya udah surati PPID Utama Provinsi Riau, agar dapat informasi dan dokumen yang valid terkait projek ini. Semoga Pihak PUPR-PKPP Riau merespon dengan baik dan sesuai seperti harapan kita bang,” Tutupnya Pria yang murah senyum ini.
Terhadap pengerjaan projek payung elektrik sedang dihentikan, namun petugas keamanan masih berjaga disekitar lokasi.
“Tinggal pihak keamanan aja lagi bang yang ada disini. Kalau tukang sedang tidak kerja, tapi ga tau berhenti apa gimana,” ujar Mulyadi penjaga keamanan projek payung elektrik di An-Nur.
Untuk diketahui bahwa saat ini Pihak PUPR-PKPP Provinsi Riau sedang melakukan pembangunan payung elektrik di Masjid Agung An-Nur. Projek tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2022. Dikarenakan keterlambatan pengerjaan, projek ini sempat dilakukan perpanjangan sampai dengan dua kali dan justru malah berakhir dengan dihentikannya projek.
Pewarta telah mencoba menghubungi Kepala Dinas PUPR-PKPP, namun sampai dengan berita ini dirilis Kepala Dinas PUPR-PKPP belum memberikan tanggapan. (F)
