Tersirat Wajah Keprihatinan Seorang Wanita Saat Hatinya Tersentuh: Ny. Nia Jon Firman Pandu Kunjungi Rumah Tak Layak Huni di Muaro Paneh
Muaro Paneh_Metropis.co..llll..
Tersirat jelas raut keprihatinan dari wajah seorang wanita saat hatinya tersentuh oleh kenyataan yang terpampang di hadapannya. Itulah yang terlihat dari Ny. Nia Jon Firman Pandu, Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, saat mengunjungi rumah tak layak huni milik seorang lansia di Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kamis (1/8/2025).
Rumah sederhana itu tampak rapuh: dinding dari papan lapuk, lantai tanah, dan atap bocor yang tak lagi mampu melindungi dari hujan. Saat menyaksikan langsung kondisi tersebut dan mendengar kisah hidup sang penghuni seorang ibu lansia yang hidup sendiri dalam keterbatasan Ny. Nia tampak tak kuasa menahan air mata. Air matanya perlahan jatuh, menandakan keprihatinan yang dalam, seakan tak sanggup menahan beban empati yang begitu besar.
“Rumah ini bukan sekadar bangunan. Di dalamnya ada kehidupan, ada perjuangan. Kita tidak bisa tinggal diam melihat ini,” ucap Ny. Nia lirih.
Kunjungan ini dilakukan bersama tim survei dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kabupaten Solok, dalam rangka verifikasi lapangan calon penerima bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Sehari sebelumnya, Sekretaris Daerah Medison, M.Si., memimpin rapat koordinasi percepatan rehabilitasi RTLH, dan langsung menyampaikan laporan kepada Bupati Solok, Jon Firman Pandu, melalui sambungan video call. Rapat tersebut memastikan bahwa seluruh unsur dari nagari, kecamatan, hingga OPD kabupaten siap bergerak. Bupati sendiri dijadwalkan akan ikut gotong royong bersama warga pada Sabtu mendatang sebagai bentuk kehadiran langsung pemerintah dalam aksi nyata sosial.
Kepala DPRKPP Kabupaten Solok, Retny Humaira, S.T., memberikan tanggapan mendalam terkait kegiatan ini. Dalam keterangannya, ia menulis:
“Setiap rumah adalah cerita, dan setiap cerita adalah panggilan bagi kita semua untuk hadir dan peduli. InsyaAllah, ikhtiar untuk menghadirkan rumah yang layak bagi warga akan terus kita upayakan bersama. Karena membangun bukan sekadar soal fisik, tapi tentang menghadirkan rasa aman, nyaman, dan bermartabat bagi setiap keluarga.”
Ia melanjutkan:
“Rumah bukan hanya atap dan dinding. Ia adalah tempat bernaung, tempat lahirnya rasa aman, dan penjaga martabat penghuninya. Semoga langkah kecil ini menjadi jalan menuju kehidupan yang lebih baik bagi beliau dan warga lainnya.”
Pernyataan tersebut mencerminkan filosofi program RTLH di Kabupaten Solok, bukan semata pembangunan fisik, melainkan pemulihan martabat manusia dan pemberian rasa aman dalam lingkup keluarga.
Masyarakat menyambut baik langkah cepat ini. “Kami sangat tersentuh. Ini baru bentuk kepedulian nyata, bukan sekadar janji,” ujar salah seorang tokoh masyarakat.
Dengan empati dan kolaborasi yang kuat antara TP-PKK, DPRKPP, dan Pemkab Solok, harapan untuk kehidupan yang lebih layak kini bukan lagi sekadar mimpi melainkan mulai terlihat nyata di depan mata.. (hlr)..
