Menu

Mode Gelap
Karhutla Tugas BPBD, Damkar Siap Backup Bila Diminta Bupati Rohil Apresiasi Kapal Buatan Polbeng, Dorong Kerja Sama untuk Dukung Armada Pesisir Satgas Gakkum Ops Patuh Lancang Kuning 2025 Polda Riau Tindak 48 Pelanggaran di Jalintim Cuaca Ekstrem, Karhutla Mengancam: Wabup Rohil Himbau Warga Tidak Bakar Lahan Green Policing, Polres Kep Meranti Gratiskan SIM Untuk Pelajar Peduli Lingkungan Tarif 32%: Ujian Kemandirian Industri Nasional atau Alarm Diplomasi Dagang?

Berita

Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong

badge-check


					Dok.net Perbesar

Dok.net

METROPOS.CO – Pemerintah Arab Saudi menegur Indonesia terkait buruknya validitas data kesehatan jemaah haji tahun ini. Teguran itu disampaikan langsung oleh Deputi Menteri Haji Arab Saudi dalam pertemuan evaluasi penyelenggaraan haji 2025 dan persiapan musim haji 2026 di Jeddah, Rabu (11/6/2025).

Dalam forum resmi tersebut, perwakilan Arab Saudi mempertanyakan alasan Indonesia tetap memberangkatkan jemaah dalam kondisi sakit parah, bahkan ada yang meninggal dunia dalam perjalanan menuju Tanah Suci.

“Why do you bring people to death here?” kata Deputi Menteri Haji Arab Saudi yang hadir dalam pertemuan itu.

Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Irfan Yusuf, membenarkan adanya teguran keras dari pihak Saudi. Menurutnya, masalah validitas data kesehatan jemaah menjadi sorotan utama pemerintah Saudi dalam evaluasi haji 1446 H/2025 M.

Tak hanya soal data kesehatan, Irfan mengungkapkan bahwa Arab Saudi juga membuka wacana pengurangan kuota haji Indonesia hingga 50 persen pada musim haji 2026 mendatang. Namun, keputusan resmi terkait kuota masih belum ditetapkan dan akan dibahas lebih lanjut.

“Kuota resmi belum diumumkan. Biasanya memang disampaikan setelah pelaksanaan haji selesai,” kata Irfan.

Pertemuan itu juga membahas kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi, yakni rencana pembatasan jumlah penyedia layanan haji (syarikah) maksimal hanya dua perusahaan. Selain itu, standar pelayanan jemaah juga akan diperketat, mulai dari kesehatan, akomodasi, konsumsi, hingga pelaksanaan ibadah dam.

Untuk menindaklanjuti evaluasi tersebut, Indonesia menyampaikan kesiapan melakukan reformasi besar dalam manajemen haji. Salah satunya melalui pembentukan gugus tugas (task force) bersama Arab Saudi dan penerapan sistem manajemen haji yang lebih transparan.

Irfan menegaskan, transisi pengelolaan haji dari Kementerian Agama ke BP Haji juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji di masa mendatang.

Evaluasi ini menjadi catatan penting bagi Indonesia di tengah transisi tata kelola haji nasional. Pemerintah berharap, dengan perbaikan sistem dan kerja sama erat dengan Arab Saudi, kuota haji Indonesia dapat dipertahankan dan pelayanan bagi jemaah terus meningkat. (Rls)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Rohil Apresiasi Kapal Buatan Polbeng, Dorong Kerja Sama untuk Dukung Armada Pesisir

17 Juli 2025 - 10:58

Satgas Gakkum Ops Patuh Lancang Kuning 2025 Polda Riau Tindak 48 Pelanggaran di Jalintim

17 Juli 2025 - 10:54

Cuaca Ekstrem, Karhutla Mengancam: Wabup Rohil Himbau Warga Tidak Bakar Lahan

17 Juli 2025 - 10:49

Green Policing, Polres Kep Meranti Gratiskan SIM Untuk Pelajar Peduli Lingkungan

16 Juli 2025 - 12:27

Tarif 32%: Ujian Kemandirian Industri Nasional atau Alarm Diplomasi Dagang?

16 Juli 2025 - 05:21

Trending di Berita