Menu

Mode Gelap
Percepatan Pembagunan Daerah dan Persipkan Makan Gratis’ Pemkab Solok Gelar Rakor Terpadu Kabapenda Pekanbaru, Alek Kurniawan Kecam Oknum THL yang Diduga Lakukan Penipuan di Bapenda Lama Menunggu Akhirnya Warga Jorong Aia Abu Mulai Menikmati Aliran Listrik Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Kerja,PLN UPT Jambi Gelar Apel Bulan K3 Nasional Sinergi Percepatan Kebutuhan Masyarakat Kabupaten Solok Akan Listrik’ Wabup Solok Datadi PLN Cabang Solok LMB Nusantara Bersama Forum Anti Maksiat Gelar Aksi Demo Menuntut Chromatic Family Karaoke di Pekanbaru di Tutup

Jakarta | Indonesia

Beri Kuliah Sistem Politik dan Masalah Regional-Nasional Kontemporer, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keamanan Kawasan

badge-check


					Beri Kuliah Sistem Politik dan Masalah Regional-Nasional Kontemporer Pascasarjana Universitas Pertahanan RI (UNHAN), Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keamanan Kawasan. Perbesar

Beri Kuliah Sistem Politik dan Masalah Regional-Nasional Kontemporer Pascasarjana Universitas Pertahanan RI (UNHAN), Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keamanan Kawasan.

METROPOS.CO | JAKARTA – Ketua MPR ke-16 sekaligus dosen tetap Pascasarjana Universitas Pertahanan RI (Unhan) Bambang Soesatyo menuturkan keamanan kawasan merupakan kondisi yang dibutuhkan dalam kerjasama antar negara. Keamanan kawasan dapat membentuk keamanan internasional ataupun konflik internasional. Keamanan kawasan juga sangat berhubungan dan mempengaruhi keamanan nasional negara yang terletak di dalam kawasan yang bersangkutan.

“Suatu kawasan yang aman akan mendukung stabilitas ekonomi maupun politik negara-negara yang berada dalam kawasan tersebut, misalnya ASEAN dan Uni Eropa. Sebaliknya, kawasan yang penuh konflik akan mengancam keamanan nasional di dalamnya, seperti konflik nasional dan regional di Timur Tengah yang berkepanjangan,” ujar Bamsoet saat memberikan kuliah ‘Sistem Politik dan Masalah Regional-Nasional Kontemporer’, Pascasarjana Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Unhan, secara daring, di Jakarta, Kamis (26/9/2024).

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, ancaman terhadap keamanan kawasan dapat berakibat terhadap dua hal. Pertama, ancaman dapat mengganggu keamanan kawasan. Kedua, ancaman justru dapat menciptakan kerjasama kawasan untuk menghilangkan ancaman tersebut. Karenanya, korelasi keduanya menuntut negara-negara di kawasan untuk mengkompromikan kepentingan nasional masing-masing ke dalam kepentingan kawasan.

“Ada empat kriteria ancaman terhadap keamanan nasional yaitu ancaman balance of power contest, grass fire conflicts, intra state conflicts dan transnational threat. Pertama, maksud balance of power contest bahwa ancaman muncul karena adanya keinginan antara negara-negara di kawasan untuk menguasai aspek-aspek tertentu. Keinginan tersebut menyebabkan masing-‐masing negara saling berlomba dalam memenangkan kepentingannya dan tidak menempuh upaya kerjasama,” kata Bamsoet.

Dosen Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Borobudur, Universitas Trisakti dan Universitas Jayabaya ini memaparkan, grass fire conflicts adalah ancaman yang berupa konflik yang terjadi antarnegara karena permasalahan-permasalahan lokal. Pada umumnya, konflik ini didorong oleh permasalahan mendasar yang memang sudah ada dan menjadi sengketa. Seperti, permasalahan politik, ekonomi, dan etnis yang melibatkan banyak isu di masing-‐masing negara.

Ketiga, intra state conflicts yaitu ancaman kawasan yang berupa konflik internal di suatu negara tertentu di dalam satu kawasan. Konflik tersebut memiliki potensi untuk mempengaruhi hubungan dengan negara lain yang memiliki hubungan tidak langsung terhadap konflik. Misalnya, konflik etnis minoritas di satu negara di mana etnis tersebut justru menjadi etnis mayoritas di negara yang lain. Contohnya etnis Rusyin sebagai minoritas di Ukraina, tetapi mayoritas di Rusia.

“Keempat, transnational threats. Ancaman ini tidak berasal dari isu keamanan tradisional seperti layaknya ketiga ancaman sebelumnya. Ancaman keempat ini merupakan konflik yang berasal dari masalah lingkungan, ketidakadilan ekonomi, politik, sosial, kesehatan dan juga isu-isu migrasi. Ancaman ini tidak selalu memerlukan penanganan secara militer. Tetapi jika tidak segera ditangani akan mengancam kawasan secara keseluruhan, tidak hanya satu negara saja,” pungkas Bamsoet. (*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polri Siapkan Ambulans Udara Selama Operasi Lilin 2024 untuk Dukung Libur Nataru Aman

19 Desember 2024 - 14:41

DPP KNPI: Pentingnya Peran Pemerintah dalam Menyatukan Pemuda untuk Membangun Generasi Tangguh dan Mewujudkan Perdamaian ASEAN

18 November 2024 - 10:28

DPP KNPI: Pemuda Mitra Strategis Pemerintah dalam Mewujudkan Swasembada Energi dan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

18 November 2024 - 10:26

Kapolri Tinjau Posko Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi di NTT

18 November 2024 - 10:24

Kapolri Apresiasi Anggota Brimob yang Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air Korban Penyanderaan KKB

14 November 2024 - 07:21

Trending di BERITA TNI / POLRI