KBRN, Johor Bahru – Forum Kepala Daerah Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang ke-21 berlangsung di Desaru Coast Conference Centre, Johor, Malaysia, pada Rabu (11/09). Pertemuan ini menyoroti pentingnya pengembangan ekonomi hijau di Pulau Sumatera, dengan fokus pada upaya memperkuat sinergi antar negara anggota untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan di kawasan tersebut.
Selama forum, diprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera akan mencapai 4,5% pada tahun 2024. Prediksi ini didorong oleh kinerja positif di sektor-sektor utama seperti infrastruktur, perkebunan, pertambangan, dan manufaktur. Kontribusi Sumatera terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 22,1%, menunjukkan perannya yang signifikan dalam perekonomian nasional.
Penjabat Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Elen Setiadi, yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian, menyampaikan dalam forum tersebut, “Indonesia menawarkan berbagai peluang kerja sama dalam perdagangan, pariwisata, pertanian, dan investasi di Pulau Sumatera.” Pernyataan ini menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kemitraan ekonomi di kawasan IMT-GT.
Elen Setiadi menjelaskan bahwa terdapat empat fokus utama dalam upaya memperkuat sinergi dalam forum IMT-GT. Pertama, peningkatan kapasitas pemerintah daerah untuk memastikan bahwa kebijakan dan implementasi program dapat mendukung pertumbuhan yang inklusif. Kedua, pemanfaatan koridor ekonomi IMT-GT secara optimal untuk meningkatkan konektivitas dan integrasi ekonomi di kawasan. Ketiga, optimalisasi IMT-GT Visit Year 2023-2025 sebagai bagian dari promosi pariwisata untuk menarik wisatawan dan investasi. Terakhir, pelaksanaan program yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi lokal.
“Kami percaya bahwa langkah-langkah ini akan memperkuat kerja sama dan memajukan kawasan secara menyeluruh,” tambah Elen Setiadi.
Dalam forum ini, Indonesia juga mempresentasikan berbagai peluang kerja sama yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara anggota. Beberapa area utama yang dipromosikan termasuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Industri, pengolahan sumber daya alam unggulan, serta pengembangan destinasi pariwisata. Penekanan khusus juga diberikan pada pengembangan infrastruktur konektivitas dan digital, dengan fokus pada perluasan akses broadband ke daerah pedesaan. Hal ini bertujuan untuk mendukung inovasi digital dan e-commerce, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing kawasan.
Selain itu, Indonesia mengumumkan rencana untuk mengadakan Pertemuan Dewan Walikota Kota Hijau IMT-GT ke-8 di Pekanbaru, Riau. Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen terhadap praktek-praktek ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan di kawasan IMT-GT. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pertemuan ke-21 IMT-GT ini dipimpin oleh Chief Minister Johor, Datuk Onn Hafiz Ghazi, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari negara-negara anggota. Kehadiran pejabat seperti Gubernur Sumatera Barat, Gubernur Provinsi Trang Thailand, perwakilan Asian Development Bank (ADB), ASEAN Secretariat, serta berbagai direktur dan ketua organisasi terkait IMT-GT, menunjukkan pentingnya forum ini dalam membangun kerjasama regional.
Dengan agenda yang padat dan fokus yang jelas pada pengembangan ekonomi hijau serta peningkatan kapasitas dan konektivitas, forum ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di kawasan IMT-GT.
Oleh Zulnafrizen